Kamis, 04 September 2014

Bingung Mau Bisnis Apa Ya

Anda bingung mau bisnis apa? Atau anda bertanya-tanya, enaknya usaha apa ya? Ya memang bukan anda saja, sebab banyak teman-teman yang bertanya begitu dan malah ada pula yang mengirim sms, menanyakan hal itu kepada saya.

Dan menurut saya, yang bertanya seperti itu rata-rata adalah para pemula. Maka, apa jawaban saya saat ada yang bertanya seperti itu? Ya sebelum saya jawab, saya tanya balik dahulu yaitu “apa hobi anda?”. Lalu pertanyaan selanjutnya yaitu “apa hal yang sering anda lakukan, atau apa keterampilan yang anda miliki, dll”. Dan bila sudah dijawab, baru saya beri contoh bisnis yang cocok buatnya.


Nah dari pertanyaan balik tersebut tentu sudah bisa disimpulkan bahwa coba mulailah usaha dari hobianda, keterampilan atau keahlian yang anda miliki. Sebab itu akan jauh lebih mudah dan tidak terlalu membuat anda bingung dalam memulainya. Misalkan hobi memancing, bisa bisnis jual peralatan pancing, kolam pemancingan, dll. Lalu contoh lagi bila hobi musik, bisa buat studio musik, jual alat-alat musik, dan yang modalnya sangat kecil yaitu buat kursus bermain musik.

Nah kalau gitu apa hobi anda saat  ini? Coba bayangkan dan cari ide-ide bisnis yang berhubungan dengan hobi anda.

Lalu selanjutnya yaitu keterampilan atau keahlian yang anda miliki. Misalkan anda pandai memasak, anda bisa buka warung atau sesuatu yang berhubungan dengan makanan. Lalu misalkan ahli dalam bidang komputer, bisa buka jasa servis komputer atau laptop. Pokoknya coba pikir dulu sesuatu yang berhubungan dengan keahlian anda.


INGAT, jangan berpatokan pada modal dan jangan menganggap modal adalah sesuatu yang amat sangat penting. Sebab yang lebih penting adalah KEBERANIAN untuk memulai. Semoga yang lagi bingung mau bisnis apa atau yang sedang bingung ingin usaha apa, tidak bingung lagi saat membaca artikel ini.
Selengkapnya

Rabu, 03 September 2014

Pengertian Warga negara

Pengertian Warga negara – Warga negara adalah/ Warga negara yaitu/ Warga negara merupakan/ yang dimaksud Warga negara/ arti Warga negara/ definisi Warga negara.
yang dimaksud Warga negara

Warga negara berasal dari dua kata, yaitu warga dan negara. Warga diartikan sebagai anggota atau peserta. Warga mengandung arti peserta atau anggota dari suatu kelompok atau organisasi perkumpulan. Misalnya, warga sekolah berarti anggota sekolah dan warga keluarga berarti anggota keluarga. Warga negara berarti anggota dari suatu organisasi kekuasaan yang dinamai negara.
Menurut A.S. Hakim, warga negara sebagai terjemahan dari citizen adalah anggota dari suatu komunitas yang membentuk negara itu sendiri. Koerniatmanto menyatakan secara sederhana bahwa warga negera adalah anggota negara. Pada zaman Belanda dipakai istilah kawula negara dan hamba negara. Istilah kawula memberi kesan warga hanya sebagai objek atau milik dari negara. Hamba negara menandakan warga itu harus tunduk dan patuh kepada negara selaku atasannya.
warga negara adalah orang yang berdasarkan hukum tertentu merupakan anggota dari suatu negara dengan status kewarganegaraan warga negara asli atau warga negara keturunan asing. Warga negara juga diperoleh berdasarkan suatu undang-undang atau perjanjian yang diakui sebagai warga negara melalui proses naturalisasi. Berdasarkan UU No 12 Tahun 2006, warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Itulah sedikit penjelasan dari apa yang dimaksud warga negara, semoga penjelasan tersebut dapat bermanfaat buat anda.
Selengkapnya

Selasa, 02 September 2014

Sejarah Perubahan Lambang Negara Indonesia Garuda

Pada saat Republik Indonesia Serikat dibentuk, Sultan Hamid II diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ia ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M. A. Pellaupessy, Mohammad Natsir, dan RM Ngabehi Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.

Lambang Pertama
Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M. Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M. Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang.
Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

Lambang Kedua
Pada tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.
Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali – Garuda Pancasila dan disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri.
AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Departemen Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “’tidak berjambul”’ seperti bentuk sekarang ini.
Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS. Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes, Jakarta pada 15 Februari 1950.

Lambang Ketiga
Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno. Tanggal 20 Maret 1950, bentuk akhir gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk akhir rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.

Lambang Keempat
Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan kepada H. Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974. Sedangkan Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950 masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah, Pontianak. Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan berkas dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara. Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara.
sumber:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=12382164
Selengkapnya

Senin, 01 September 2014

Rahasia di Balik ‘Besarnya’ Payudara

Rahasia di Balik ‘Besarnya’ Payudara – Banyak wanita yang mendambakan memiliki payudara berukuran besar dan tidak sedikit yang memiliki jalan operasi untuk mendapatkannya.

Operasi pembesaran payudara umumnya dilakukan dengan menggunakan implan silikon atau salin. Ada sisi positif dan negatif yang didapat dengan operasi pembesaran payudara, antara lain citra diri yang lebih baik dan koreksi cacat.

Seperti dilansir Mayo Clinic, pembesaran payudara dapat meningkatkan kepercayaan dan citra diri pada wanita yang mencari untuk memperbaiki penampilannya. Prosedur ini sangat pribadi dan efek setelahnya dapat mengubah hidup dalam kaitannya dengan persepsi citra tubuh.

Dalam kasus rekonstruksi setelah pengangkatan payudara akibat kanker, dampaknya wanita tidak lagi memiliki payudara besar. Pembesaran payudara menawarkan alternatif untuk dampak ini dengan mengembalikan bagian penting dari tubuh wanita.

Augmentasi payudara juga menawarkan bentuk simetri untuk cacat payudara alami. Efek setelah operasi ini juga dapat memberikan wanita rasa percaya diri terhadap tubuhnya yang tadinya dianggap cacat karena kurang simetri.

Sementara itu, Badan pengawas makanan dan obat Amerika Serikat (FDA) memperingatkan bahwa implan payudara dapat pecah atau mengempis karena berbagai alasan setelah operasi.

Tidak ada jangka waktu tertentu ketika implan pecah atau deflasi terjadi, tetapi ada tanda-tanda nyata untuk mengenalinya. FDA menjelaskan bahwa payudara implan mungkin tampak lebih kecil atau tidak rata, rasa sakit atau terbakar.

Ketika pecah dan tak ada tanda yang, maka diperlukan resonansi magnetik MRI untuk mengkonfirmasi jika kebocoran dari implan telah terjadi.

Pecahnya payudara bisa terjadi karena overfilling (mengisi implan terlalu banyak) pada saat operasi, kontraktur kapsuler (pembungkus silikon) atau penuaan implan.

Infeksi adalah efek serius yang terjadi setelah operasi payudara. Dalam kasus infeksi parah, pengangkatan implan payudara perlu dilakukan.

National Research Center for Women and Families memperingatkan bahwa hematoma atau penggumpalan darah di sekitar implan dapat terjadi. Hematoma dapat menjadi serius dan intervensi medis diperlukan untuk menemukan penyebab pendarah.
Sumber : Palingseru.com
Selengkapnya